Pernyataan Sikap
Tolak cenkeraman militer terhadap demokrasi di Thailand !!!
Janji militer Thailand yang akan mengembalikan kekuasaannya kepada pihak sipil ternyata hanya isapan jempol belaka. Jenderal (purnawirawan) Surayud Chulanont kemudian dipilih oleh para pemimpin kudeta militer untuk menjabat sebagai Perdana Menteri Thailand. Hal ini tentu saja kembali membuat cengkeraman militer di Thailand semakin dalam dan demokrasi semakin mundur.
Dominasi militerpun semakin terlihat dalam perkembangan di Thailand. Pemimpin militer, yang juga pelaku kudeta 19 September, kini duduk di Dewan Reformasi Demokrasi. Nama dewan itu akan diganti menjadi Dewan Keamanan Nasional (DKN) dengan tugas memberi nasihat kepada pemerintah soal keamanan. DKN juga berhak menunjuk Ketua Majelis Nasional dan juga menunjuk 100 orang—dari 200 orang yang dibutuhkan—untuk menyusun konstitusi permanen.
Hal tersebut semakin memperlihatkan tentang cenkeraman militer yang tidak mau melepaskan kekuasaannya. Proses penyusunan sebuah konstitusi seharusnya membuka peran rakyat dari berbagai kelompok. Faktanya adalah militer yang mengontrol proses penyusunannya dan sama sekali tidak memberikan iklim yang kondusif bagi terciptanya peran masyarakat luas.
Janji-janji militer yang akan membangun demokrasi kembali dan mengembalikan kekuasaannya ke tangan sipil semakin jauh. Angan-angan bahwa Thailand akan menjadi sebuah negara demokratis, pupus sudah.
Maka dari itu, kami dari Perhimpunan Rakyat Pekerja (PRP) menyatakan sikap:
1. Menutut kepada pemerintahan militer untuk mengembalikan kekuasaannya kepada pemerintahan sipil.
2. Tolak kemunduran demokrasi di Thailand dengan menghancurkan dominasi militer.
3. Bangun solidaritas terhadap gerakan rakyat pekerja di Thailand untuk merebut kekuasaan.
Kami dari Perhimpunan Rakyat Pekerja (PRP) juga menghimbau kepada kelompok-kelompok rakyat pekerja di seluruh dunia agar mewaspadai bahaya kembalinya militer ke dalam kekuasaan, dan segera membangun solidaritas rakyat pekerja di seluruh dunia.
Jakarta, 3 Oktober 2006
Sekertaris Jenderal
Irwansyah
Thursday, March 29, 2007
Penolakan cengkeraman militer terhadap demokrasi di Thailand
Posted by
Perhimpunan Rakyat Pekerja
at
3:42 PM
Labels: Pernyataan Sikap
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment