PERNYATAAN SIKAP
PERHIMPUNAN RAKYAT PEKERJA (PRP)
Memperingati Hari Pendidikan Nasional !!!
Tolak Kapitalisme Pendidikan !!!
Pendidikan Murah dan Berkualitas !!!
Salam rakyat pekerja,
Tanggal 2 Mei kita selalu memperingati hari pendidikan nasional. Namun kenyataannya pendidikan di Indonesia belum dapat dinikmati oleh sebagian besar penduduk Indonesia. Saat ini yang jelas biaya pendidikan di Indonesia sangat mahal, sehingga rakyat miskin memang tidak mungkin untuk mengenyam pendidikan di Indonesia.
Diskriminasi bagi rakyat miskin di bidang pendidikan terjadi dikarenakan pencabutan subsidi oleh pemerintah di bidang tersebut. Dengan dalih untuk memacu kompetisi di dunia pendidikan dan berharap agar kualitas pendidikan dapat meningkat, pemerintah mencabut subsidi pendidikan. Hal ini berdampak sangat luas dan tidak memihak bagi rakyat miskin.
Liha saja, pada awal semester atau tahun ajaran baru, orang tua murid bergiat untuk mencari pinjaman ke keluarga atau tetangganya agar anak mereka dapat meneruskan pendidikan di Indonesia. Bagi yang beruntung dan berkecukupan, tahun ajaran baru tidak menjadi momok yang menakutkan setiap tahunnya. Tetapi bagaimana para buruh, petani, rakyat miskin yang memiliki anak dan harus mengenyam pendidikan. Jelas mereka tidak akan mampu untuk menutupi kebutuhan-kebutuhan anaknya agar dapat bersekolah.
Negara seharusnya bertanggungjawab terhadap pendidikan di Indonesia. Negara seharusnya tidak melepaskan tanggung jawabnya di dunia pendidikan. Seharusnya dunia pendidikan tidak dikomersilkan seperti saat ini. Dengan biaya jutaan rupiah untuk masuk ke lembaga pendidikan, jelas negara tidak berpihak kepada rakyat.
Kasus putus sekolah pun bertambah tinggi akibat kebijakan negara ini. Bila kita melihat fenomena yang terjadi saat ini, banyak anak sekolah yang nekat bunuh diri akibat tidak mampu membayar uang sekolahnya. Dengan keadaan seperti ini, mereka hanya akan bermimpi untuk meningkatkan kesejahteraan keluarganya dengan mengenyam pendidikan yang lebih tinggi. Pendidikan tinggi merupakan suatu angan-angan yang tidak mungkin dapat dicapai oleh anak buruh, anak petani, anak rakyat miskin.
Hal ini jugalah yang memicu pengangguran semakin tinggi di Indonesia. Karena jelas, dengan tidak memiliki kesempatan untuk sampai pada perguruan tinggi, maka mereka tidak memiliki keahlian yang cukup untuk berkompetisi di dunia kerja.
Lembaga pendidikan tinggi negeri pun sudah tertutup kemungkinan untuk mereka masuki. Karena saat ini biaya pendidikan tinggi negeri dan pendidikan swasta sudah hampir sama. Perguruan tinggi negeri yang seharusnya menjadi kesempatan bagi anak-anak yang tidak memiliki biaya tetapi memiliki kepintaran, saat ini telah terhapus. Perguruan tinggi negeri juga sudah seperti perguruan tinggi swasta yang hanya mementingkan biaya masuk yang mahal.
Kualitas pendidikan di Indonesia pun semakin menurun ketika ukuran seorang anak dapat mengenyam pendidikan hanyalah biaya pendidikan yang mahal. Maka dari itu kami dari Perhimpunan Rakyat Pekerja menyatakan sikap:
1. Menolak kapitalisme dan industrialisasi di dunia pendidikan.
2. Menuntut negara untuk segera kembali memberikan subsidi di dunia pendidikan.
3. Menuntut negara untuk memenuhi pendidikan yang berkualitas dan murah.
Kami dari Perhimpunan Rakyat Pekerja juga mengajak kepada seluruh elemen pro demokrasi baik itu dari kalangan buruh, petani, mahasiswa, pelajar, dan rakyat miskin untuk melakukan perjuangan politik. Karena pemerintah melalui kebijakan-kebijakannya tidak memihak kepada rakyat.
Jakarta, 2 Mei 2007
Komite Pusat Perhimpunan Rakyat Pekerja
Sekretaris Jenderal
Irwansyah
Wednesday, May 2, 2007
Memperingati Hari Pendidikan Nasional
Posted by
Perhimpunan Rakyat Pekerja
at
6:19 PM
Labels: Pernyataan Sikap
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment